IDXChannel - Nilai rupiah kembali mengalami penguatan terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Pantauan di pasar spot Bloomberg hingga pukul 09.27 WIB, mata uang Garuda naik 45 poin atau 0,31% di harga Rp14.333 per 1 Dolar AS.
Selain Rupiah, sebagian besar mata uang negara Asia terpantau bergerak variatif terhadap USD, ketika indeks Dolar AS naik 0,12% di level USD96,01. Yen Jepang turun -0,08% di 113,75, Dolar Hong Kong terkoreksi -0,01% di 7.7983, dan Ringgit Malaysia naik 0,14% di 4,2170.
Dolar Taiwan menguat 0,11% di 27.689, Baht Thailand melesat 0,27% di 33.400, Peso Filipina merosot -0,05% di 50,245, dan Won Korea Selatan menanjak 0,14% di 1.173,55. Yuan China turun tipis -0,03% di 6,3454, sementara sisannya menurun seperti Dolar Singapura turun -0,12% di 1,3623, dan Dolar Australia anjlok -0,06% di 0,7167.
Sampai saat ini, pasar global masih mencermati dampak penyebaran varian Omicron, yang mengindikasikan kembalinya pembatasan terhadap perjalanan dan mobilitas yang dapat berdampak pada pemulihan ekonomi.
Selain itu, dolar AS masih mendapat pemicu dari pergerakan imbal hasil Treasury Amerika Serikat. Terlebih, saat ini investor sedang menunggu data inflasi AS dan China yang akan dirilis di hari Kamis ini (9/12).