Kemudian, peningkatan kapasitas Indonesia melaksanakan riset dan operasional kedirgantaraan dengan peningkatan critical mass sumber daya, termasuk manusia, infrastruktur, dan anggaran.
Serta juga riset dan inovasi secara signifikan pasca konsolidasi dalam kerangka BRIN, yang di dalamnya ada perbaikan ekosistem riset kedirgantaraan.
Selanjutnya, penajaman prioritas, termasuk pengamatan antariksa, satelit, pesawat N-219. "Tentu di dalamnya kita lihat kembali apa perlu penajaman," tambah Handoko.
Terakhir, pelibatan eksternal komunitas global, industri, dan termasuk penuntasan R-PP teknologi antariksa, kegiatan komersial keantariksaan, dan bandar antariksa.
"Sehingga kita bisa melibatkan banyak pihak. Secara tidak langsung menimbulkan efek ekonomi jangka pendek," tuturnya.
(IND)