Adapun rata-rata upah per jam juga naik tipis 0,2 persen dari bulan sebelumnya, dan tumbuh 3,8 persen secara tahunan.
Meski laporan pekerjaan positif, sejumlah analis tetap waspada terhadap dampak kebijakan Trump. Tarif impor besar-besaran diyakini akan menekan konsumen dan pelaku usaha, serta menahan laju pertumbuhan ekonomi.
Ekonom Comerica Bank, Bill Adams menilai data tenaga kerja masih menenangkan pasar.
“Kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja akan melunak akibat ketidakpastian tarif yang belum terbukti. Tapi memang ada tanda-tanda bahwa bisnis mulai menahan rencana ekspansi, dan konsumen lebih hati-hati dalam belanja,” kata Adams.
(Fiki Ariyanti)