"Dengan demikian, sektor biogas diprediksi dapat berkontribusi pada pengurangan limbah dan emisi karbonnya, menyediakan energi bersih skala kecil, dan membuka lapangan kerja (hijau) bagi Usaha Kecil, dan Menengah (UKM)," jelas Dadan.
Skema pembiayaan campuran (blended finance) diterapkan dengan tujuan untuk meringankan biaya investasi bagi pengguna biogas. Saat ini Program BIRU telah bermitra dengan 34 koperasi dan Credit Union (CU) yang telah menyalurkan pembiayaan biogas kepada masyarakat di tingkat tapak. Hingga akhir tahun 2019, secara kumulatif Program BIRU telah menurunkan emisi sebesar 370.000 ton CO2e.
Pada akhir bulan Maret 2021 akan dilakukan serah terima Program BIRU sepenuhnya dari Hivos ke Yayasan Rumah Energi sehingga tangung jawab penuh pengelolaan program akan dilakukan oleh YRE.
Koordinasi pelaksanaan Program BIRU tetap dilakukan dengan Direktorat Jenderal EBTKE terkait rencana kerja Program BIRU, sinkronisasi data capaian pengembangan biogas dengan kementerian/lembaga lainnya yang merupakan target pada RPJMN 2020-2024, penyusunan Roadmap Biogas dan diskusi mengenai kelanjutan program salah satunya terkait pembiayaan melalui Dana Alokasi Khusus untuk implementasi Program BIRU. (TYO)