Wanhar menambahkan, pada saat ini Kementerian ESDM juga telah menyusun Grand Strategi Energi Nasional (GSE) dengan salah satu programnya yaitu penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan target penurunan impor bahan bakar minyak setara 67.000 bopd dari penggunaan 2 juta unit mobil dan 13 Juta unit motor, yang dapat menghemat devisa sebesar USD1,6 milliar dan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 6,66 juta ton CO2e sampai dengan tahun 2030.
Dalam rangka mendukung program KBLBB, pada GSE tersebut Kementerian ESDM telah menyusun Roadmap Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Hingga tahun 2021 akan dibangun 572 SPKLU dan diharapkan sampai dengan tahun 2030 akan terbangun 31.859 SPKLU. SPKLU ini berlokasi di pusat perbelanjaan, area perkantoran, bandara, SPBU, apartemen dan pool taxi. Sedangkan untuk SPBKLU hingga tahun 2021 akan dibangun 3.000 unit dan diharapkan menjadi 67.000 unit pada tahun 2030.
Saat ini jumlah SPKLU/Charging Station sebanyak 166 unit di 135 lokasi tersebar di Sumatera (3 unit), DKI Jakarta (75 unit), Banten (15 unit), Jawa Barat (26 unit), Jawa Tengah-DI Yogya (16 unit), Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara Barat (27 unit) dan Sulawesi (4 unit).
Sementara SPBKLU sebanyak 74 unit di 73 lokasi(seluruhnya di Jabodetabek, termasuk 2 unit di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan). Dengan total 12 unit SPKLU di 9 lokasi yang telah siap komersialisasi karena telah memenuhi syarat 3 plug dan mendapat Nomor Identitas SPKLU. (TYO)