Kini, Singapura tengah melakukan studi terkait efektivitas vaksin Covid-19 yang sudah ada terhadap varian Omicron. "Tetapi, para ahli meyakini bahwa vaksin yang ada masih cukup kuat melindungi orang dari penyakit parah akibat infeksi Omicron," tambah Kemenkes Singapura.
Pemberian vaksin booster pun dilakukan di Singapura dengan berlandaskan bahwa booster dapat memberi pertahanan lebih kuat sehingga melindungi seseorang dari varian Covid-19 yang ada pun yang akan datang.
"Soal seberapa berbahaya Omicron, sejauh ini diketahui bahwa varian B.1.1.529 ini gejalanya ringan dan tidak ada kematian karenanya," terang Kemenkes Singapura.
Gejala yang paling sering dilaporkan adalah sakit tenggorokan, kelelahan, dan batuk. Meski begitu, informasi lebih banyak diperlukan untuk memberi kejelasan terkait varian Omicron ini. (TIA)