IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat 64 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 80 poin di level Rp14.378 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.442.
Pengamat rupiah, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar turun tipis pada perdagangan Selasa (7/12/2021) tetapi tetap di atas USD96 karena kekhawatiran atas varian baru Omicron Covid-19 perlahan mulai surut.
Hal itu ditambah Deputi Gubernur Bank of England Ben Broadbent mengatakan pada hari Senin bahwa inflasi di Inggris dapat dengan nyaman melebihi 5 persen pada April 2022 dan bahwa pasar tenaga kerja yang ketat berisiko menjadi sumber inflasi yang lebih persisten.
"Investor merasa sulit untuk memprediksi bagaimana bank sentral akan menyesuaikan kebijakan moneter mereka untuk mengekang inflasi yang tinggi. Mereka sekarang melihat ke minggu berikutnya, ketika Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa, dan Bank of England akan menurunkan keputusan kebijakan Desember mereka dalam waktu 24 jam," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (7/12/2021).
Sementara itu, China melonggarkan kebijakan moneternya dengan memotong persyaratan cadangan bank untuk kedua kalinya pada tahun 2021. People's Bank of China akan mengurangi rasio persyaratan cadangan sebagian besar bank sebesar 0,5 poin persentase minggu depan, melepaskan CNY1,2 triliun (USD188,16 miliar) dari likuiditas.