Di bidang radar, kata Bobby, Len Industri sudah memiliki kompetensi, pengalaman, kualitas SDM, fasilitas penunjang, serta portofolio berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan, perbaikan, dan integrasi sistem radar pertahanan milik TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara hingga integrasi radar cuaca milik BMKG.
"Audiensi sudah dilakukan kepada stakeholder terkait seperti Wamen Kementerian BUMN, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Kementerian Perhubungan, Direktorat-direktorat Kementerian Pertahanan (Pothan, Renhan, Kuathan), Bakamla, yang semuanya sangat mendukung rencana pembangunan industri ini," katanya.
Target Pertama: Radar Pertahanan Ground Control Intercept (GCI)
Radar adalah teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia. Radar dapat diaplikasikan ke banyak bidang seperti sistem penerbangan, prediksi cuaca, navigasi pelayaran, kepolisian, penelitian, deteksi benda luar angkasa, hingga kemiliteran.
Meski begitu, jangkauan radar pengawasan wilayah laut dan udara belum menyeluruh. Ditambah pengadaan radar saat ini hampir semuanya masih impor. Bobby mencatat, penambahan radar pertahanan mutlak dibutuhkan dalam mengantisipasi dinamika dan konflik yang mungkin terjadi seperti di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan .
Kebutuhan domestik dan regional terhadap pembelian dan sparepart radar militer maupun sipil dinilai tinggi. Di pasar domestik, potensi pasar diperkirakan mencapai Rp 33,3 triliun meliputi Radar GCI, radar cuaca, radar airborne, radar airport surveillance, hingga naval radar.