sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Level PPKM Turun, Jubir Vaksinasi: Waspada Risiko Peningkatan Penularan Covid-19

Economics editor Rizky Pradita Ananda
01/09/2021 21:44 WIB
Dengan penurunan PPKM dan pelonggaran berjenjang, Jubir vaksinasi mengingatkan risiko peningkatan penularan Covid.
Level PPKM Turun, Jubir Vaksinasi: Waspada Risiko Peningkatan Penularan Covid-19(Dok.MMC Media)
Level PPKM Turun, Jubir Vaksinasi: Waspada Risiko Peningkatan Penularan Covid-19(Dok.MMC Media)

IDXChannel - Per 31 Agustus 2021, diketahui 76 daerah di Provinsi Jawa-Bali yang tengah menjalani PPKM sudah turun level ke level 3 dan sebanyak 27 daerah kini sudah berstatus PPKM Level 2.

Penurunan level PPKM ini berbanding lurus dengan adanya tren peningkatan mobilitas masyarakat. Salah satu contohnya disebutkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, di Provinsi Jawa Tengah didapati level pergerakan masyarakat di sektor retail sudah mendekati sama tingginya seperti di waktu sebelum pandemi Covid-19.

Secara lingkup nasional, saat ini memang sudah terjadi peningkatan pergerakan masyarakat. Dokter Siti Nadia memperingatkan, hal ini harus diwaspadai karena biasanya akan meningkatkan resiko penularan di masyarakat.

“Saat ini secara nasional terjadi peningkatan mobilitas, dengan adanya pelonggaran aktivitas masyarakat di berbagai sektor maka perlu antisipasi peningkatan risiko penularan. Termasuk antisipasi di akhir tahun dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru,” tutur dr. Siti Nadia Tarmizi dalam siaran langsung Update PPKM di akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (1/9/2021).

Ia mengingatkan, turunnya level PPKM bukan berarti setiap orang bisa mulai lengah tak disiplin menjalankan protokol kesehatan 5 M, mencuci tangan dengan air dan sabun, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan menjauhi kerumunan.

“Penurunan level PPKM bukan berarti mengendorkan prokes, belajar dari periode-periode sebelumnya, peningkatan pergerakan masyarakat akan selalu diikuti dengan peningkatan kasus 2 sampai 3 minggu setelahnya. Jadi kami akan terus ingatkan, untuk meningkatkan cakupan vaksinasi,  membatasi mobilitas dan tetap disiplin protokol kesehatan,” tegasnya. 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement