“Apabila lokasi ini tidak dipelihara dengan baik maka akan memengaruhi potensi bencana alam dan perubahan iklim di Bali,” ujar Nyoman.
Pemulihan dan pengembangan hutan Desa Besakih, lanjut Nyoman, dimulai sejak 2023. Melalui program penguatan kelompok, penanaman pohon endemik, pengembangan produk madu.
“Hutan Desa Besakih dikelola dengan menerapkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang berarti "tiga penyebab kebahagiaan,” tutur dia.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kawasan hutan Desa Besakih kini ditingkatkan dengan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Energi terbarukan minim emisi itu berkapasitas 6,6 KWp dengan kapasitas baterai 20 KWh. Dimanfaatkan warga untuk mesin ekstraktor madu otomatis dan penerangan di lokasi camping.