“Program DEB Desa Besakih diharapkan dapat menggerakkan perekonomian area perhutanan sosial sebesar Rp120 juta per bulan melalui pengelolaan pariwisata dengan total kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara yang diestimasikan sebanyak 2.000 orang,” kata Fadjar.
Selain itu, lewat produksi madu dan produksi pengolahan hasil hutan non kayu lainnya yang dikelola secara berkelanjutan.
Menurutnya, PLTS yang terpasang juga akan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp14 juta per tahun dan mendukung pengurangan emisi karbon dengan potensi reduksi emisi karbon 8,59 ton Co2eq per tahun. DEB Besakih merupakan salah satu dari 80 DEB yang ditargetkan direalisasikan Pertamina di 2025.
“DEB merupakan inovasi dan inisiatif Pertamina untuk mewujudkan swasembada energi desa berbasis energi terbarukan,” ujarnya. Hal ini sejalan dengan yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto agar setiap desa bisa mandiri energi,” ujarnya.
Selain itu, pembangunan DEB disesuaikan dengan potensi sumber energi bersih serta kekuatan dan keunggulan ekonomi masing-masing desa, sehingga memberikan efek ganda bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.