Kerapuhan rantai pasokan industri kendaraan listrik diperparah oleh berbagai peristiwa globalseperti pandemi dan perang di Ukraina. Ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi mengerek harga bahan mentah termasuk logam seperti litium, nikel, kobalt, dan mangan, yang digunakan dalam produksi baterai.
Saat ditanya tentang Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan industri kendaraan listrik Amerika Serikat (AS) pada pasokan dari China, Shin mengatakan diperlukan kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan tersebut.
“Elemen dan komponen yang belum jelas perlu klarifikasi,” katanya.
Undang-undang tersebut mewajibkan perusahaan untuk mendapatkan bahan baku dari negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS agar memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak sebesar USD7.500 untuk setiap pembelian kendaraan listrik.
Produsen mobil menolak rencana tersebut mengingat waktu yang diperlukan untuk mengamankan bahan baku. Banyak tambang berlokasi di negara berkembang yang tidak memiliki perjanjian dagang dengan AS.
“Saya tidak yakin bahkan pemerintah AS memiliki semua jawaban untuk memuaskan semua orang dalam rantai pasokan,” kata Shin.