Italia tetap menjadi mitra dagang terbesar Libya, dengan perdagangan antara Roma dan Tripoli melebihi 10 miliar euro pada 2022, menurut angka resmi.
Perjanjian tersebut merupakan bagian dari “Rencana Mattei” Italia untuk Afrika, yang sebagian ditujukan untuk mengurangi migrasi ilegal dari Afrika melalui investasi di benua itu.
Rencana tersebut dinamai Enrico Mattei, pendiri perusahaan energi Italia Eni. Pada tahun 1950-an, dia menganjurkan kerja sama dengan negara-negara Afrika untuk mengembangkan sumber daya alam mereka.
Migrasi merupakan isu utama antara kedua negara karena Libya telah menjadi tempat pemberangkatan utama bagi para migran yang sebagian besar berasal dari negara-negara Afrika sub-Sahara, dan Italia sering menjadi tujuan awal mereka.
Meloni mengatakan program kerja sama “non-predator” antara Eropa dan Afrika awalnya bernilai UER5,5 miliar, sebagian di antaranya akan berupa pinjaman, dengan investasi difokuskan pada energi, pertanian, air, kesehatan, dan pendidikan di negara-negara Afrika.