-
Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia memiliki dampak yang cukup besar bagi Sri Lanka. Akibat menurunnya devisa dan utang negara yang kian bertambah, para dokter di Sri Lanka mengeluhkan bahwa mereka kehabisan obat untuk menyelamatkan pasien di berbagai rumah sakit.
-
Kenaikan Suku Bunga
Pada 8 April 2022, bank sentral Sri Lanka menaikkan suku bunga dengan rekor sebesar 700 basis poin dalam upaya untuk menghentikan nilai Rupee Sri Lanka terjun bebas. Hal ini dilakukan karena nilai Rupee Sri Lanka sudah jatuh lebih dari 35% dalam satu bulan.
-
Aksi Terorisme
Tindakan terorisme di Sri Lanka terjadi sebelum masa pandemi Covid-19, yaitu pada tahun 2019 di bulan April. Jika ditotal, terdapat delapan aksi terorisme yang terjadi di hari tersebut.
Hal ini tentunya membuat sektor pariwisata Sri Lanka ikut terdampak dan banyak turis yang mengurungkan niatnya untuk berwisata ke negara tersebut.
Itulah lima alasan Sri Lanka bangkrut karena alami krisis ekonomi.