SWF kurang pas untuk menarik investasi langsung karena berhadapan dengan tantangan utama yang belum bisa diselesaikan. Ketika proyek pemerintah, misalnya, pembangunan infrastruktur publik mau ditawarkan ke investor, maka investor akan mempertanyakan besaran Return on Investment (ROI). Sementara proyek infrastruktur sudah terkenal dengan ROI yang kecil, dan tingkat risiko tinggi.
"Ini membuat skema penyertaan modal seperti joint venture (equity vehicle) jadi sulit dari sisi daya tarik imbal hasil. Ujungnya cara paling mudah adalah penerbitan utang baru," tutup Bhima. (TYO)