sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

LPS Catatkan Pertumbuhan Total Aset Tembus Rp162,01 Triliun

Economics editor Shifa Nurhaliza
03/05/2022 06:30 WIB
Laporan Keuangan LPS pada akhir tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan total aset mencapai Rp162,01 triliun atau tumbuh sebesar 15,59 persen dari tahun sebelumnya.
LPS Catatkan Pertumbuhan Total Aset Tembus Rp162,01 Triliun. (Foto: MNC Media)
LPS Catatkan Pertumbuhan Total Aset Tembus Rp162,01 Triliun. (Foto: MNC Media)

Kemudian dalam hal jumlah pembayaran klaim penjaminan simpanan, sepanjang tahun 2021 LPS telah melakukan pembayaran klaim penjaminan simpanan kepada 16.730 rekening dengan total nominal sebanyak Rp71,46 miliar. Adapun secara kumulatif sejak tahun 2005 hingga tahun 2021, nominal simpanan layak bayar yang dibayarkan oleh LPS sebanyak Rp1,7 triliun atau 82,06 persen dari total simpanan pada bank yang dilikuidasi. 

Sementara untuk total rekening sebanyak 265.884 rekening atau 93,32 persen dari total rekening pada bank yang dilikuidasi. Cakupan Penjaminan LPS sangat memadai dimana sebanyak 99,9 persen rekening simpanan di perbankan nasional telah dijamin oleh LPS, atau setara dengan 399.866.365 rekening.
 
Pada pertengahan kedua tahun 2021, kinerja industri perbankan pun menunjukkan tren pemulihan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan membaiknya aktivitas produksi dan konsumsi di berbagai daerah sebagai dampak dari penanganan pandemi COVID-19 yang lebih baik sehingga penyebarannya semakin terkendali. 

Total aset perbankan pada 31 Desember 2021 sebesar Rp10.112,9 Triliun, tumbuh 10,2% (YoY) dibandingkan 31 Desember 2020 (7,2% YoY). Tetap tumbuhnya industri perbankan tersebut tak terlepas dari sinergi kebijakan antara Kementerian Keuangan, BI, OJK dan LPS.
 
Fungsi intermediasi perbankan juga membaik. Kredit tumbuh positif 5,2% (YoY) menjadi Rp5.768,6 Triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang terkontraksi -2,4% (YoY). Meskipun meningkat, pertumbuhan kredit belum optimal karena perbankan relatif berhati-hati dan selektif karena masih tingginya risiko kredit yang dapat berpotensi menekan kinerja perbankan. 

BI dan LPS berupaya menjaga suku bunga pada level rendah untuk menekan biaya dana sehingga mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kredit. (SNP)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement