Luhut menginginkan agar seluruh pembangunan berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Namun, berdasarkan hasil studi. Di lain sisi, dia meminta pemerintah daerah setempat dapat mengajak universitas di kawasan tersebut maupun akademisi lain untuk bantu menjalankan riset.
Dia mencontohkan Bandar Udara Sea Plane yang dibangun dekat dari Bandar Udara Marinda. Setelah dilakukan studi dan pembangunan runway sepanjang 1.500 meter dan lebar 30 meter, nantinya akan dilanjutkan dengan pilot project pesawat amfibi N219.
Melihat sumber daya alam yang melimpah di Papua Barat, Luhut mengungkapkan di masa mendatang akan dilakukan hilirisasi atau downstream industry.
Salah satu hilirisasi yang dapat dilakukan adalah dengan Proyek Tangguh LNG Train 3. Ketersediaan gas yang melimpah di Papua Barat dapat dimanfaatkan dengan pendirian pabrik petrokimia pada Kawasan Industri Onar di Teluk Bintuni.
(DES)