Adapun skala desain proyek QMB ini adalah untuk memproduksi nikel-kobalt-mangan hidroksida sebagai bahan baku baterai listrik terner dengan output 50.000 ton nikel logam per tahunnya.
Luhut juga menyampaikan terima kasih kepada Profesor Xu Kai Hua selaku pendiri GEM karena telah melatih sejumlah besar talenta hidrometalurgi yang luar biasa untuk Indonesia.
"Harapan terbaik kami, QMB akan terus maju seperti gelombang laut di bidang bahan energi baru dan selalu menjadi yang terdepan di masa kini hingga masa depan," kata Menko Luhut.
Selain melakukan peresmian proyek QMB, Menko Luhut juga meninjau PT Indonesia Puqing Recycling Technology (Puqing), PT Huayou Nickel Cobalt, dan CNGR.