IDXChannel — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia akan memiliki industri petrokimia terbesar skala global dan berada di kawasan ekonomi hijau Kalimantan Utara.
Menurut, Menko Luhut Industri tersebut saat ini tengah dikembangkan dan akan menghasilkan pemasukan bagi negara hingga total USD 67 Miliyar atau setara dengan Rp1.000 triliun.
“Kita (Indonesia) ini ke depan akan memiliki the largest petrochemical industry di dunia dan itu akan membuat outcome USD67 miliar,” kata Menko Luhut di Jakarta, dikutip Jumat (18/3/2022).
Adapun industri hilirisasi petrokimia yang telah dikembangkan yaitu di kawasan ekonomi Kalimantan Utara yang luasnya mencapai 30 hektare. Dia menuturkan pembangunan industri petrokimia membutuhkan investasi sebesar USD56 miliar.
“Tak hanya industri petrokimia, kawasan bernama Green Industrial Park ini bakal memproduksi beragam produk bernilai tambah tinggi, seperti aluminium dan semikonduktor. Pengembangan kawasan ekonomi hijau secara keseluruhan memerlukan modal USD 132 miliar sampai 2029,” ujarnya..
Pemerintah telah menyediakan sejumlah kerjasama dengan menetapkan program dan ketentuan nilai ekonomi karbon yang bekerjasama dengan berbagai negara khususnya energi terbarukan.