sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Luhut: RI Bisa Kantongi Rp156 Triliun dari Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik di 2030

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
09/10/2024 17:27 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksi Indonesia bisa mengantongi USD10 miliar atau Rp156 triliun dari pangsa pasar bahan baku baterai kendaraan listrik pada 2030.
Luhut: RI Bisa Kantongi Rp156 Triliun dari Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik di 2030. (Foto: MNC Media)
Luhut: RI Bisa Kantongi Rp156 Triliun dari Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik di 2030. (Foto: MNC Media)

Sebelumnya, Luhut meresmikan tahap pertama produksi dan rencana ekspansi fasilitas produksi bahan katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) oleh PT LBM Energi Baru Indonesia, sebuah proyek yang terwujud melalui rencana kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd., salah satu produsen dan pemasok LFP terbesar di dunia.

Investasi ini diharapkan akan berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, yang didorong oleh semakin meningkatnya penetrasi kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia.

Fasilitas itu terletak di Kendal Industrial Park (KIP) - salah satu kompleks industri terbesar di Indonesia dengan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) - diproyeksikan untuk menjadi produsen Katoda LFP terbesar di dunia di luar China.

Investasi bersama yang direncanakan sebesar USD200 juta bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 30.000 ton pada fase I, yakni yang saat ini sedang dalam pelaksanaan produksi percontohan, menjadi 90.000 ton pada fase II, yang diharapkan akan dimulai pada 2025.

(Febrina Ratna)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement