"Korea dan China lagi investasi EV Baterai besar-besaran, dimana, mereka akan melihat tadi, investasi di subang, dan juga tadi, kebutuhan pengiriman mobil ini punya infrastruktur yang penting, karena itu Korea dan China juga merebut market Jepang, nah ini tentu persaingan geopolitik atau persaingan bisnis yang menarik buat Indonesia, karena Indonesia kan non blok," ujar Erick.
Untuk komposisi saham di proyek strategis nasional (PSN) itu tidak saja dimiliki BUMN. Tercatat, negara memiliki 10 persen saham, sementara 90 persen lainya dimiliki Jepang dan investor swasta nasional.
Karena itu, Erick membantah kritikan yang menilai investasi di Pelabuhan Patimban kurang menguntungkan. Dia menegaskan, bisnis tersebut harus dilihat secara komprehensif dan bersifat jangka panjang.
"Jadi, sebaiknya kita investasi masuk untuk pembukaan lapangan kerja. Jadi saya melihat, kasih waktu, kita lihat, ya tentu dari BUMN siap, kalau nanti di kemudian hari ada problem, ya kita cari solusi atau bantuan dengan ekosistem yang baik, bukan sepenggal-penggal," katanya. (RAMA)