IDXChannel - Raksasa pelayaran Maersk memperingatkan krisis keamanan di Laut Merah akan terus berlanjut sepanjang triwulan III-2024.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (2/7/2024), perusahaan asal Denmark tersebut mengungkapkan dampak serangan kelompok militan Houthi asal Yaman terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan perairan sekitarnya.
“Semakin lama hal ini berlangsung, semakin besar biaya yang harus kami keluarkan,” kata CEO Maersk Vincent Clerk dalam sebuah pernyataan..
Sejak Desember, Maersk dan perusahaan pelayaran lainnya telah mengalihkan kapal mereka ke Tanjung Harapan Afrika untuk menghindari serangan Houthi di Laut Merah. Langkah ini membuat waktu pelayaran lebih lama dan mendorong tarif angkutan lebih tinggi.
Maersk mengungkapkan rute sebagian besar kapalnya berubah drastis akibat krisis di Laut Merah. Hal ini mengurangi kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan