Militer AS mengatakan helikopter angkatan laut menenggelamkan tiga kapal sementara kapal keempat melarikan diri. Menyusul insiden pada Minggu, Maersk mengumumkan akan segera menghentikan penggunaan rute tersebut hingga 2 Januari.
Dengan 12 persen perdagangan dunia melewatinya, menurut Dewan Pelayaran Internasional (ICS), Laut Merah adalah “jalur pelayaran penting” yang menghubungkan Mediterania ke Samudera Hindia, dan juga Eropa ke Asia.
Sekitar 20 ribu kapal melewati Terusan Suez setiap tahun, pintu gerbang kapal masuk dan keluar zona tersebut. Ini merupakan kedua kalinya Maersk menghentikan pelayaran melalui selat tersebut.
Pada pertengahan Desember, seperti raksasa pelayaran global lainnya, perusahaan Denmark itu menghentikan perjalanan kapalnya melalui rute tersebut, menyusul serangan yang dilakukan oleh pemberontak Houthi di Yaman. Mereka mengumumkan akan melanjutkan pelayaran pada 24 Desember, namun kemudian menghentikan pelayaran lagi pada 31 Desember, satu minggu kemudian.
Kelompok Houthi telah berulang kali menarget kapal-kapal di jalur pelayaran penting Laut Merah. Mereka mengatakan serangan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang dilanda perang, yang telah dibombardir Israel tanpa henti selama tiga bulan, dalam apa yang disebutnya sebagai kampanye untuk menghancurkan kelompok militan Hamas.
(DKH)