IDXChannel - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Malang mulai beroperasi, setelah sekian lama tutup imbas pandemi Covid-19.
Pembukaan objek wisata ini seiring keluarnya surat keputusan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang nomor 556/810/35.07.108/2021 tentang pembukaan tempat wisata.
Pada surat itu disebutkan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke level dua pada 2 November 2021, menjadikan sejumlah area publik, tempat wisata dengan syarat ketat protokol kesehatan.
"Kabupaten Malang saat ini masuk wilayah PPKM Level 2. Objek wisata resmi diizinkan buka, dengan pembatasan kapasitas maksimal 25 persen," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara saat dikonfirmasi awak media, pada Senin (8/11/2021).
Made menuturkan, sesuai keputusan dikeluarkan pemerintah, anak usia 12 tahun diperbolehkan masuk objek wisata, yang telah melengkapi syarat penggunaan aplikasi PeduliLindungi. "Juga harus didampingi oleh orang tua," ucap dia.
Wisatawan akan diminta menunjukan kartu vaksin, apabila penggunaan aplikasi PeduliLindungi mengalami masalah.
Selain syarat ketat protokol kesehatan seiring dibukanya obyek wisata. Mitigasi bencana juga dilakukan bersama BPBD Kabupaten Malang.
"Masing-masing destinasi sudah dilakukan mitigasi sesuai tipologi bersama BPBD serta muspika," tegas Made.
Keputusan tersebut langsung direspon positif oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Jasa Yasa Kabupaten Malang. PD Jasa Yasa sendiri mengelola sejumlah objek wisata di Kabupaten Malang, seperti Pantai Balekambang, Ngliyep dan Pantai Regent.
Plt Pelaksana Direktur Utama Perumda Jasa Yasa, Husnul Hakim menyebut, telah melakukan uji coba pada sejumlah tempat wisata yang dikelolanya untuk memastikan kesiapan beroperasinya tempat wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Uji coba telah kami lakukan. Seperti di Pantai Balekambang. Tadi sudah ada sekitar 100 pengunjung. Mungkin sampai 200 (pengunjung)," ujarnya.
Husnul menjelaskan, dalam uji coba tersebut, prokes tetap menjadi perhatian. Semua pengunjung yang masuk diperiksa menggunakan thermogun, dan kendaraannya juga disemprot dengan menggunakan cairan disinfektan.
"Semuanya juga harus sudah menggunakan aplikasi peduli lindungi. Semua (tempat wisata) yang kami kelola juga kami menyediakan tempat cuci tangan. Tapi sebenarnya kalau sarpras prokes sudah kita lakukan sejak lama. Hanya saja kan ditutup sudah sekitar lima bulan," pungkasnya. (NDA)