sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Malaysia sampai Pakistan Belajar Bikin Vaksin dari RI

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
04/07/2024 10:38 WIB
OIC Comstech belajar mengenai pengembangan dan produksi vaksin.
Malaysia sampai Pakistan Belajar Bikin Vaksin dari RI. (Foto: MNC Media)
Malaysia sampai Pakistan Belajar Bikin Vaksin dari RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebanyak 10 delegasi Organization of Islamic Cooperation - Standing Committee for Scientific and Technological Cooperation Fellowship Program (OIC Comstech) belajar mengenai pengembangan dan produksi vaksin.

Bio Farma  yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan akan menerima 10 delegasi OIC Comstech yang berasal dari 9 negara yaitu, Kamerun, Mesir, Kazakhstan, Malaysia, Pakistan, Senegal, Somalia, Tanzania, dan Uganda.
 
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tentang pentingnya meningkatkan akses terhadap produk farmasi dan produk bioteknologi.

“Dengan adanya program ini, kami harap delegasi dapat mempelajari ilmu-ilmu yang diperlukan guna menciptakan bibit-bibit baru industri kesehatan sehingga seluruh manusia dimanapun berada dapat meraih haknya untuk tetap sehat," kata Budi Gunadi, dalam keterangan resmi Kamis (4/7/2024).

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyampaikan bahwa merupakan suatu kehormatan  bagi Bio Farma dapat kembali menyambut delegasi dari berbagai negara OIC, untuk berdiskusi dalam hal penelitian dan pengembangan vaksin, dan juga dalam produksi bioteknologi. 

Selain itu, program fellowship ini merupakan komitmen Bio Farma dalam mendukung program Kementerian Kesehatan sebagai Center of Excellence (CoE) produk bioteknologi dan vaksin bagi negara-negara OKI dalam membangun kemandirian dalam produksi vaksin.

“Ini merupakan tahun ke-3 Bio Farma menerima delegasi dari OIC Comstech Fellowship Program. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi citra Indonesia di mata dunia melalui diplomasi Kesehatan, serta menjadi ajang untuk mendorong Kerjasama yang baik antar negara sahabat. Selain itu, program fellowship ini merupakan komitmen Bio Farma dalam mendukung program Kementerian Kesehatan sebagai Center of Excellence (CoE) produk bioteknologi dan vaksin bagi negara-negara OKI dalam membangun kemandirian dalam produksi vaksin," katanya

Sementara itu, Direktur Produksi & Supply Chain Bio Farma, Iin Susanti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi program Diplomasi Kesehatan Indonesia.

 “Kami menyadari bahwa negara-negara anggota OIC, memiliki tujuan yang sama, untuk mencapai ilmu pengetahuan tentang vaksin, penelitian dan pengembangan produk bioteknologi, dan juga produksi produk bioteknologi. Serta bagaimana cara mengembangkan dan memproduksi vaksin halal dan aman," jelasnya.

“Untuk kedepannya, diharapkan  agar peserta bisa juga berasal dari National Regulatory Authority (NRA) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan, untuk kita dorong kerjasama reliance dalam registrasi produk, sebagai upaya dalam meningkatkan efisiensi regulatory oversight obat termasuk vaksin  antara Indonesia dan negara negara OKI," katanya.

Dalam kurun 04 – 12 Juli 2024 di Bio Farma, peserta akan mendapatkan pembelajaran mengenai   beberapa materi diantaranya tentang Virologi, pengembangan vaksin virus, pengembangan produk Biotechnology, serta pembuatan vaksin halal hingga pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin serta aspek-aspek dan regulasi Good Manufacturing Practices (GMP) dalam produksi vaksin. 

Setelah mendapatkan pelatihan di Bio Farma, para peserta program ini akan melanjutkan studi di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran di Jatinangor.

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement