Namun, yang mesti dikhawatirkan adalah keampuhan vaksin Covid-19 yang kemudian dipertanyakan. Ya, sebagian besar vaksin yang dikembangkan untuk melawan virus corona didasarkan pada penargetan protein lonjakan. Karena protein berada di permukaan luar virus, inilah yang terutama akan 'dilihat' oleh sistem kekebalan selama infeksi dan oleh karena itu membuat antibodi efektif melawan.
"Jika mutasi mengubah bentuk protein lonjakan, maka antibodi itu mungkin menjadi kurang efektif," lapor The Print.
Memang, studi awal menunjukkan mutasi L452R dapat membantu virus menghindari serangan sistem kekebalan. Selain itu, B1617 membawa mutasi kedua yang disebut E484Q yang juga mengubah protein lonjakan.
"Penelitian menunjukkan bahwa mutasi seperti ini juga dapat membuat virus kurang rentan terhadap antibodi yang sudah ada sebelumnya," tambahnya.
Menjadi catatan, hasil studi bahwa mutasi L452R yang ada di varian B1617 mampu membuat varian kurang rentan terhadap serangan antibodi adalah hasil eksperimen laboratorium, bukan pada orang yang sebenarnya. (TYO)