sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mampukah Vaksin Covid-19 Mencegah Penyebaran Varian B1617 Asal India?

Economics editor Muhammad Sukardi
27/04/2021 09:29 WIB
Varian Covid-19 B1617 menyebabkan India 'collapse'. Varian ini bermutasi ganda dan diketahui mudah sekali menular karena sifatnya yang lebih mudah menempel.
Mampukah Vaksin Covid-19 Mencegah Penyebaran Varian B1617 Asal India? (Foto: MNC Media)
Mampukah Vaksin Covid-19 Mencegah Penyebaran Varian B1617 Asal India? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Varian Covid-19 B1617 menyebabkan India 'collapse'. Varian ini bermutasi ganda dan diketahui mudah sekali menular karena sifatnya yang lebih mudah menempel pada sel tubuh manusia. Tapi, apakah varian B1617 ini berbahaya?

Dokter Jeremy Kamil, ahli virologi di Louisiana State University, mengatakan pada BBC salah satu mutasi B1617 serupa dengan yang terlihat pada varian Afrika Selatan dan Brasil.

"Mutasi B1617 dapat membantu virus menghindari antibodi yang ada dalam sistem kekebalan. Artinya, virus mampu lolos dari serangan antibodi dan akibatnya, gejala yang muncul bisa cukup parah meski sudah terbentuk antibodi dalam tubuh manusia," papar dr Kamil.

Sementara itu, laporan The Print menjelaskan varian B1617 yang memiliki mutasi L452R, protein yang mampu mengikat dengan mudah di sel manusia, tidak selalu mengakibatkan penyakit yang lebih parah atau membuat virus lebih mematikan ketika masuk ke tubuh manusia.

"Misalnya varian B1427 yang tampaknya menyebar lebih mudah, peneliti terdahulu tidak menemukan bahwa sifat itu terkait dengan infeksi yang lebih parah atau viral load yang lebih tinggi. Hal yang sama berlaku untuk varian B1617, meski perlu penyelidikan lebih lanjut," terang laporan The Print.

Namun, yang mesti dikhawatirkan adalah keampuhan vaksin Covid-19 yang kemudian dipertanyakan. Ya, sebagian besar vaksin yang dikembangkan untuk melawan virus corona didasarkan pada penargetan protein lonjakan. Karena protein berada di permukaan luar virus, inilah yang terutama akan 'dilihat' oleh sistem kekebalan selama infeksi dan oleh karena itu membuat antibodi efektif melawan.

"Jika mutasi mengubah bentuk protein lonjakan, maka antibodi itu mungkin menjadi kurang efektif," lapor The Print.

Memang, studi awal menunjukkan mutasi L452R dapat membantu virus menghindari serangan sistem kekebalan. Selain itu, B1617 membawa mutasi kedua yang disebut E484Q yang juga mengubah protein lonjakan.

"Penelitian menunjukkan bahwa mutasi seperti ini juga dapat membuat virus kurang rentan terhadap antibodi yang sudah ada sebelumnya," tambahnya.

Menjadi catatan, hasil studi bahwa mutasi L452R yang ada di varian B1617 mampu membuat varian kurang rentan terhadap serangan antibodi adalah hasil eksperimen laboratorium, bukan pada orang yang sebenarnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement