IDXChannel - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) buka-bukaan terkait dampak kebijakan menaikkan suku bunga Bank Indonesia (BI) 7-Day (Reverse) Repo Rate dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan kenaikan suku bunga dilakukan untuk mengantisipasi fluktuasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Karena kita pahami bahwa sebelumnya 5,75% ditingkatkan 25 basis poin menjadi 6%, tentunya ini memperlebar interest rate differential antara fund rate dan BI7DRR," ujar Darmawan dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2023 di Jakarta, Senin (30/10/2023).
"Meski begitu, kami juga melihat kondisi perekonomian Indonesia sepanjang semester I 2023 khususnya, kita optimis peluang pertumbuhan masih terus terbuka," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Darmawan, Bank Mandiri memproyeksikan bisnis masih akan tetap tumbuh mengingat secara umum perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup untuk mendukung rencana aksi bisnis dalam bentuk kredit.
"Kebijakan ini juga berpotensi mendorong penyaluran kredit pada beberapa sektor prioritas dan tentunya dengan demikian kami memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan nasional masih dapat mencapai kisaran 9% sampai dengan akhir tahun," jelasnya.