IDXChannel - Sepanjang 2021, angka perdagangan RI berhasil memecahkan rekor baru pada periode Januari-November. Nilai Ekspor Indonesia tercatat mencapai USD209,16 miliar atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama 2020.
“Pada periode ini, Indonesia juga mengalami surplus USD34,32 miliar. Tahun ini, pertumbuhan perdagangan sangat kuat. Jika kondisi ini konsisten, surplus Indonesia pada 2021 berkisar USD36—37 miliar. Ini jumlah tertinggi, lebih tinggi dari 2011,” kata Mendag, Kamis (13/1/2022).
Dikatakannya, ekspor nonmigas terbesar Indonesia berasal dari batu bara, diikuti minyak kelapa sawit (CPO), serta produk besi dan baja. Khusus untuk besi dan baja, pada periode Januari-November 2021 tercatat sebesar USD 18,62 miliar tumbuh mencapai 92,83 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
“Batu bara dan CPO tumbuh cukup baik, akan tetapi besi dan baja juga tumbuh sangat bagus sehingga diversifikasi ekspor menjadi lebih baik. Elektronik juga tumbuh cukup baik menempati posisi keempat. Namun, yang terpenting sektor otomotif juga meningkat dan diharapkan tahun ini akan lebih meningkat lagi sehingga menjadi salah satu sektor yang paling penting untuk Indonesia,” jelasnya.
Mendag juga menyampaikan, saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp16.032 triliun dan sekitar 4 persen atau Rp632 triliun berasal dari ekonomi digital. Pada 2030 PDB tersebut diprediksi akan tumbuh menjadi sekitar Rp28.000 triliun dan digital ekonomi akan tumbuh paling tidak sekitar delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun.