IDXChannel - Sebagian besar sektor manufaktur di Asia menutup 2023 dengan kinerja yang lemah.
Hal tersebut dikarenakan aktivitas ekonomi yang lesu di China dan negara maju lainnya yang mengurangi permintaan terhadap barang-barang berbasis ekspor di kawasan tersebut.
Melansir Bloomberg, Selasa (2/1/2024), sebagian besar wilayah Asia mengalami perlambatan dalam pesanan baru dan volume produksi sepanjang Desember di tengah lemahnya permintaan, menurut indeks manajer pembelian manufaktur yang diterbitkan oleh S&P Global.
Dalam laporan terbaru, biaya input juga dilaporkan meningkat dan kinerja rantai pasokan memburuk.
Jika melihat data, salah satu pusat manufaktur Asia, Taiwan, juga melaporkan penurunan PMI Manufaktur menjadi 47,1 pada bulan Desember 2023 dari sebelumnya 48,3 pada bulan November.