sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Manufaktur Tetap Menggeliat Saat Pandemi, Ekonom: Kimia dan Farmasi Paling Pesat

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
27/07/2021 15:35 WIB
Pertumbuhan ekonomi dan industri pengolahan terjadi peningkatan di kuartal I 2021.
Pertumbuhan ekonomi dan industri pengolahan terjadi peningkatan di kuartal I 2021. (Foto: MNC Media)
Pertumbuhan ekonomi dan industri pengolahan terjadi peningkatan di kuartal I 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Prof. Ina Primiana mengatakan pertumbuhan ekonomi dan industri pengolahan terjadi peningkatan di kuartal I 2021 di level -1,38. Hal ini menunjukan adanya perbaikan meskipun masih lemah.

Namun, menariknya pada PMI Manufaktur Indonesia dari IHS Markit selama masa pandemi mencapai angka 55,3. Pencapaian tersebut belum dicapai pada tahun 2019. Artinya, pergerakan tersebut ekspansif. Hal serupa juga terjadi pada Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia yang menunjukan angka 50 di kuartal I 2021.

Ina menuturkan sejak pandemi 2020, industri farmasi menjadi industri yang pertumbuhannya paling baik. “Kimia, Farmasi, dan obat tradisional naiknya tajam, 11,46 persen (YoY),” sambungnya pada webinar Core Indonesia, Selasa (27/7/2021).

Kemudian, pada industri dengan tingkat kontribusinya terbesar di duduki oleh industri makanan dan minuman yang tumbuh lebih baik di kuartal I 2021 dibandingkan tahun 2020. Namun berbeda dengan industri tekstil, industri ini menjadi yang terpukul akibat pandemi Covid-19.

Sementara, selama pandemi tren pertumbuhan ekspor untuk industri manufaktur naik tajam mencapai 33,4% YoY. Berbeda pada impor barang modal yang mengalami penurunan 19,7% YoY dari tahun sebelumnya. Namun, untuk bahan baku dan penolong mengalami kenaikan 31,1% YoY. Ini menunjukkan bahwa selama pandemi Covid-19 sektor industri tetap bergerak.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement