“Jadi industri tetap bergerak. Tapi mungkin juga ada barang-barang yang diisi dari dalam. Jadi untuk kebutuhan barang konsumsi atau dari barang modal. Nah ini ada peluang yang sangat baik untuk kita di dalam negeri,” katanya.
Selanjutnya, Prof. Ina menjelaskan kinerja investasi tahun 2020 mengalami peningkatan terutama didorong dari sektor industri logam dasar Rp92,21 triliun, industri makanan dan minuman Rp50,48 triliun serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional Rp34,30 triliun.
“Dengan pandemi Covid-19, industri manufaktur menunjukkan geliat yang ekspansif dan menuju mandiri karena banyak dipenuhi dari dalam negeri. Hal ini dilihat dari PMI yang di atas rata-rata yang pernah dicapai sebelum pandemi, ekspor yang juga naik tajam di masa pandemi, serta investasi juha meningkat pada industri priorotas. Momentum ini perlu dijaga, karena tidak mudah,” tutupnya.(TIA)