sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Masa Kejayaan Startup Indonesia Berakhir? Ini Kata Bos Sinar Mas

Economics editor Viola Triamanda/MPI
14/07/2022 22:03 WIB
Saat ini startup Indonesia saat ini banyak yang mengalami guncangan hingga ada yang melakukan beberapa  pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.
Masa Kejayaan Startup Indonesia Berakhir? Ini Kata Bos Sinar Mas (FOTO: MNC Media)
Masa Kejayaan Startup Indonesia Berakhir? Ini Kata Bos Sinar Mas (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Saat ini startup Indonesia saat ini banyak yang mengalami guncangan hingga ada yang melakukan beberapa  pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. Banyak pihak menyebut, kejayaan start up di Indonesia telah berakhir. 

Pengusaha nasional sekaligus pemilik Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja mengatakan bahwa saat ini dunia memang mengalami beberapa perubahan salah satunya seperti di Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang melakukan kebijakan "cetak uang", sehingga likuiditas melimpah.

Sebelumnya istilah "mencetak uang" mulai populer dinegara-negara besar setelah krisis finansial 2008. 

Saat itu The Fed (bank sentral AS) dan beberapa bank sentral utama dunia lainnya menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE). 

Saat itu Kebijakan QE oleh bank sentral ini disebut sebagai "printing money" atau "mencetak uang"

"Jadi saat itu menggalang dana gampang untuk startup karena banyak yang cetak duit. Dana-dana ini banyak diinvestasikan, semua startup dikasih uang-uang besar," ungkap Franky melalui keterangannya. 

Dia melanjutkan di era "cetak uang" tersebut para investor melakukan investasi besar-besaran di startup. Uang tersebut digunakan untuk dibakar sebagai promosi-promosi untuk menarik pelanggan, atau dikenal dengan istilah burning money. 

"Jadi model bisnisnya dulu memang burning money begitu, kalau ada yang sukses ya bagus'' jelasnya. 

Namun sekarang kebijakan uang ketat dimulai dan tidak longgar seperti sebelumnya. Dan saat ini bank sentral AS, The Fed, mulai menaikkan suku bunga acuannya. 

Hal ini yang kemudian mengakibatkan investor lebih hati-hati menggunakan uangnya.

Franky melihat hal ini merupakan kondisi yang bagus dan bisa menjadi suatu pelajaran bagi startup sehingga para pengusaha startup bisa belajar, bersaing, dan beradaptasi sehingga makin kuat.

"Kalau tidak pernah ada krisis seperti ini tidak belajar. Everybody learn bagaimana make the real business, tapi tidak lagi dengan cara yang gampang. Jadi kondisi ini menjadi tantangan bagaimana mencari cara yang cepat dan tepat," tutupnya. (RRD)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement