"Jadi saat itu menggalang dana gampang untuk startup karena banyak yang cetak duit. Dana-dana ini banyak diinvestasikan, semua startup dikasih uang-uang besar," ungkap Franky melalui keterangannya.
Dia melanjutkan di era "cetak uang" tersebut para investor melakukan investasi besar-besaran di startup. Uang tersebut digunakan untuk dibakar sebagai promosi-promosi untuk menarik pelanggan, atau dikenal dengan istilah burning money.
"Jadi model bisnisnya dulu memang burning money begitu, kalau ada yang sukses ya bagus'' jelasnya.
Namun sekarang kebijakan uang ketat dimulai dan tidak longgar seperti sebelumnya. Dan saat ini bank sentral AS, The Fed, mulai menaikkan suku bunga acuannya.
Hal ini yang kemudian mengakibatkan investor lebih hati-hati menggunakan uangnya.