sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Masih Rugi hingga Anak Usaha Terlilit Utang, Ini Permintaan Erick Thohir ke InJourney 

Economics editor Suparjo Ramalan
16/06/2023 12:45 WIB
\InJourney disebut masih merugi lantaran lini bisnis bandara di sejumlah daerah masih dalam tahap pemulihan (recovery)
Masih Rugi hingga Anak Usaha Terlilit Utang, Ini Permintaan Erick Thohir ke InJourney  (Foto: MNC Media)
Masih Rugi hingga Anak Usaha Terlilit Utang, Ini Permintaan Erick Thohir ke InJourney  (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney disebut masih merugi lantaran lini bisnis bandara di sejumlah daerah masih dalam tahap pemulihan (recovery). 

Di luar Bandara Internasional Soekarno - Hatta, Jakarta, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, performa bandara lain yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) belum sepenuhnya pulih sebelum Covid-19. 

"Kalau kita lihat performance keuangan daripada Airport di Bali, Jakarta sudah sangat bagus, tapi kan banyak Airport kecil yang belum bisa kembali seperti sebelumnya," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir, ditulis Jumat (16/6/2023). 

Perlu Terobosan Dalam Bisnis The Mandalika 

Erick meminta adanya terobosan baru dalam bisnis The Mandalika yang dikelola anak usaha InJourney, yakni PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). 

Pembangunan The Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menelan anggaran yang sangat besar lantaran ada sejumlah infrastruktur di dalamnya, termasuk Sirkuit Mandalika dan hotel. 

Biaya untuk membangun Sirkuit Mandalika saja mencapai Rp1,2 triliun. Sumber pendanaan itu diperoleh dari investasi ITDC. Untuk pembangunan track line, diinvestasikan kurang lebih Rp900 miliar. Hal itu belum termasuk race control dan pit building atau paddock.

"Setelah ada pembangunan MotoGP, pembangunan hotel, tentu kawasan Mandalika ini harus dipercepat, nah salah satunya bagaimana kita mengurangi beban keuangan dengan PMN, sekalian juga terus mengembangkan kawasan Mandalika itu," kata dia. 

Biar Bisa Cuan, Ada Opsi Investasi Lahan The Mandalika

Pemerintah membuka opsi baru berupa menginvestasikan lahan The Mandalika ke investor. Skema ini serupa dengan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), di mana pemerintah gencar menarik sejumlah investor asing.

Erick menilai opsi tersebut masih berupa kajian. Tujuannya untuk mempercepat pembangunan The Mandalika. 

Memang ada beberapa pemikiran terobosan, contoh seperti di Batang itu kan bisa saja tanahnya disewa dengan opsi dibeli. Bukan tidak mungkin juga terobosan ini bisa terjadi di Mandalika untuk mempercepat pembangunan," ucapnya. 

Utang Proyek The Mandalika Capai Rp4,6 Triliun

Total utang yang dibukukan Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation mencapai Rp4,6 triliun. Pinjaman tersebut lantaran adanya pembangunan proyek The Mandalika.

Jumlah utang terbagi atas dua term pembayaran yakni short term atau utang jangka pendek senilai Rp1,2 triliun dan long term atau utang jangka panjang sebesar Rp3,4 triliun.

Erick memandang, utang yang dibukukan anak usaha InJourney itu wajar-wajar saja karena pinjaman digunakan untuk membangun proyek strategi nasional (PSN), Mandalika.

Bukan Untung, Ajang WSBK dan MotoGP Datangkan Rugi 

Sejumlah gelaran balap motor bertaraf internasional di Sirkuit Mandalika 2022 lalu justru memberatkan keuangan Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation. Dua di antaranya World Superbike (WSBK) dan MotoGP. 

Alih-alih menguntungkan, WSBK dan MotoGP justru mendatang rugi signifikan bagi ITDC. Akibatnya, InJourney selaku induk usaha ITDC mengusulkan agar WSBK ditiadakan.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement