sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Masih Sepupu Omicron, Berbahayakah Varian Baru NeoCov?

Economics editor Dimas Andhika
30/01/2022 17:20 WIB
Virus baru yang merupakan varian dari Covid-19 ditemukan oleh para peneliti dari China. Seberapa berbahayakah varian ini?
Masih Sepupu Omicron, Berbahayakah Varian Baru NeoCov? (Foto: MNC Media)
Masih Sepupu Omicron, Berbahayakah Varian Baru NeoCov? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Virus baru yang merupakan varian dari Covid-19 ditemukan oleh para peneliti dari China. Bahkan, varian yang dinamakan NeoCov ini digadang-gadang merupakan 'sepupu' dari varian Omicron.

Penyebaran NeoCov sendiri pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dengan medium yang sama seperti Covid-19 yakni, kelelawar. Hasil penelitian sementara menyebutkan bahwa NeoCov hanya memerlukan satu mutasi untuk 'menyusup' ke sel tubuh manusia. 

Lalu, seberapa bahayakah varian NeoCov?

Salah seorang peneliti dari laboratorium Wuhan mengklaim NeoCov sebagai varian virus corona yang lebih mematikan. 

"Mempertimbangkan mutasi ekstensif di wilayah RBD dari varian SARS-CoV-2, terutama varian Omicron yang 'sangat' bermutasi, virus ini (NeoCov) mungkin memiliki potensi laten untuk menginfeksi manusia melalui adaptasi lebih lanjut," ujar peneliti itu seperti dikutip dari deccanherald.com, Minggu (30/1/2022).

Pernyataan itu bukan tanpa sebab. Menurut hipotesis mereka, NeoCov berpotensi membunuh satu dari setiap tiga orang yang terinfeksi. 

Mereka juga mencatat infeksi NeoCov tidak dapat dinetralisir silang oleh antibodi yang ditargetkan untuk SARS-Cov-2 atau MERS-CoV. 

Namun untuk saat ini, NeoCov digadang-digadang belum mampu menginfeksi tubuh manusia. Bahkan belum ditemukan satu kasus aktif. 

Kendati demikian, bila virus tersebut terus bermutasi, tidak menutup kemungkinan NeoCov dapat mengancam peradaban umat manusia. 

Terkait temuan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan semua klaim yang dipaparkan oleh para peneliti Wuhan masih harus membutuhkan penelitian lebih lanjut. 

Saat ini, WHO terus berkolaborasi dengan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) serta UN Environment Programme (UNEP) untuk memantau dan menanggapi ancaman penyakit yang memiliki karakter zoonosis tersebut. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement