Dalam analisanya, Tauhid menilai bahwa poin-poin penting tersebut terbukti telah berhasil memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan.
Melalui implementasi GCG, Pertamina juga dinilai mampu menerapkan berbagai inovasi seperti digitalisasi, sehingga semakin baik dalam menjalankan transformasi bisnis berkelanjutan.
Tauhid menjelaskan, capaian tersebut semakin terasa positif dengan adanya fakta bahwa Pertamina merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil menembus Fortune Global 500 selama lebih dari satu dekade.
Dalam konteks ini, Tauhid menyatakan bahwa kondisi tersebut sekaligus membuktikan bahwa kinerja keuangan Pertamina memang sangat teruji.
"Pertamina selalu ada di posisi terbesar dan terdepan. Hal itu terlihat bahwa Pertamina juga menjadi penyumbang dividen kepada negara terbesar. Sektor energi memang paling menjanjikan, di luar perbankan. Kemudian sektor telekomunikasi," ujar Tauhid.
Apalagi, dikatakan Tauhid, pada 2024 Pemerintah telah membayar utang-utang kepada Pertamina dalam pengadaan BBM subsidi sehingga otomatis juga terus meningkatkan performance Pertamina,” lanjutnya.
(taufan sukma)