IDXChannel - JP Morgan memasukkan Pertamina dalam JESG EMBI (JP Morgan ESG Emerging Market Bond Instrument) Indeks. Perusahaan pelat merah itu memiliki skor 44.2 di Juni 2022, atau lebih tinggi dari batas (threshold) yang ditetapkan JESG EMBI yakni 20.
Masuknya Pertamina dalam daftar tersebut merupakan upaya perseroan memperbaiki bisnis yang berwawasan lingkungan, keberlanjutan, serta aspek tata kelola yang baik. Sebelumnya, pengakuan ini juga datang dari berbagai lembaga dan penghargaan internasional yang didapat Pertamina secara berturut-turut.
Dengan pengakuan ini, maka Pertamina mendapatkan peluang akses pendanaan yang lebih luas di pasar termasuk bunga yang lebih kompetitif. Posisi Pertamina juga menjadi lebih diakui di mata dunia sebagai motor yang mendorong keberlanjutan di Indonesia, terlebih Indonesia juga berkomitmen untuk menjalankan perjanjian Paris dalam pengurangan emisi karbon.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini yang sekaligus juga merupakan Komite Keberlanjutan Pertamina mengatakan bahwa sejalan dengan visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi global yang berkelanjutan, pihaknya senantiasa meningkatkan aspek ESG perusahaan sesuai dengan praktek sustainability internasional sehingga inisiatif yang dilakukan sesuai dengan standard-standard ESG.
''Beberapa hal yang sudah dilakukan Pertamina antara lain berkontribusi dalam penurunan emisi karbon, menjaga keberagaman Hayati hingga penerapan aspek Good Corporate Governance (GCG)'' ujarnya melalui keterangan resmi yang dikutip oleh MPI, Minggu 10/7/2022.
Dalam hal penurunan emisi karbon, hingga tahun 2021 Pertamina berhasil menurunkan 7,4 Million Ton of Equivalent (MTOE) karbon atau sekitar 29% dari baseline 2010.
Sementara itu untuk menjaga keberagaman hayati atau biodiversity, dalam 5 tahun terakhir Pertamina melakukan konservasi untuk sekitar 30 spesies hewan endemi dan sekitar 24 spesies tanaman yang sebagian besar diantaranya hampir punah.
Khusus terkait penerapan GCG, di awal 2022 Pertamina kembali mengantongi sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan, yang menandakan komitmen perusahaan dalam menerapkan tata kerja yang bersih.
"Kami juga mendorong seluruh subholding dan afiliasi Pertamina untuk meningkatkan implementasi aspek ESG, sehingga program-program operasional dan bisnis perusahaan menerapkan kaidah yang berlaku sesuai best practice ESG," tambah Emma.
Untuk informasi, Pertamina juga menerima sejumlah penghargaan terkait dengan Sustainability. Pada Juni 2022, Pertamina dan afiliasinya, Pertamina Hulu Rokan berhasil mendapatkan Sustainability Business Awards (SBA) Indonesia dalam kategori Highly Commended.
Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang memiliki komitmen keberlanjutan yang sangat kuat dan menunjukkan usaha yang konsisten dalam berbagai area keberlanjutan serta memiliki roadmap yang baik.
Adapun, SBA Indonesia diselenggarakan oleh Global Initiatives, sebuah perusahaan internasional yang sangat concern terkait sustainability berbasis di Singapura, bersama mitra lokal PwC Indonesia, Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD), Control Union dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Selain Indonesia, SBA juga dilaksanakan di beberapa negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.
Sebelumnya, Pertamina juga telah menerima skor ESG 28.1 dari Sustainalytics pada 2021 yang menunjukkan tingkat risiko sedang, sejajar dengan perusahaan lain seperti Repsol dan ENI. Selain itu, World Benchmarking Alliance (WBA) juga menempatkan Pertamina pada ranking 49 dari 100 perusahaan migas terkait topik Climate & Energy WBA.
(FRI)