PT Inti (Persero), lanjut dia, dinilai memiliki upaya transformasi yang secara konsisten terus dijalankan dalam beberapa tahun terakhir bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). “Kalau PT INTI jadi sehat dan baik, ini akan jadi legacy kinerja kami,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.
Menurut dia, infrastruktur teknologi saat ini menjadi pondasi dan narasi industri 4.0. Setelah infrastruktur, selanjutnya adalah teknologi. "Kalau bicara teknologi, kita bicara PT INTI. Eranya memang era PT INTI, era revolusi teknologi, jadi kita tidak mungkin tidak memiliki BUMN yang leading di sektor itu,” ungkap dia.
Dalam agenda kunjungan kerja tersebut, Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI yang terdiri dari Wakil Ketua Komisi Aria Bima, Wakil Ketua Komisi Mohamad Hekal, Wakil Ketua Komisi Gde Sumarjaya Linggih, Anggota Komisi I Nyoman Parta, Anggota Komisi Mufti Anam, Anggota Komisi Trifena Tinal, Anggota Komisi Andre Rosiade, Anggota Komisi Rudi Hartono Bangun, Anggota Komisi Mahfudz Abdurrahman, Anggota Komisi Eko Hendro Purnomo, dan Anggota Komisi Daeng Muhammad, memiliki suara yang sama tentang PT INTI (Persero).
Sementara itu, Direktur Utama PT INTI (Persero) Otong Iip berharap agar optimisme dari Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI itu akan menjadi representasi keberpihakan dan keyakinan bahwa PT Inti (Persero) dapat bangkit sekaligus menjadi pemain utama dalam era teknologi di industri 4.0.
“Semoga dukungan Komisi VI DPR RI akan menjadi salah satu jalan bagi PT INTI bangkit kembali,” ungkap Otong Iip. (TYO)