Evergrande Jilid 2?
Angka-angka suram sektor properti kembali datang karena pengembang real estat swasta terbesar di negara itu, Country Garden, berusaha untuk menunda pembayaran obligasi swasta untuk pertama kalinya. Keadaan ini menambah tekanan pada Beijing untuk turun tangan.
Country Garden ditaksir kemungkinan besar bakal menelan kerugian hingga USD7,6 Miliar atau setara Rp114,8 triliun (Kurs Rp15.118 per USD) selama periode enam bulan pertama tahun ini.
Sektor real estat sebelumnya pernah menjadi pilar ekonomi China dan kini telah mengalami penurunan penjualan, likuiditas yang ketat, dan serangkaian default pengembang sejak akhir 2021.
Krisis utang di sektor ini semakin dalam beberapa hari terakhir dengan semakin banyaknya pengembang swasta yang memulai proses restrukturisasi utang di tengah meningkatnya seruan agar Beijing meluncurkan stimulus untuk menopang sektor yang menyumbang sekitar seperempat ekonomi negara tersebut.
Para pemimpin Politbiro China pada pertemuan Juli berjanji untuk menyesuaikan kebijakan properti. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa stimulus mungkin sedang dipersiapkan.