"Yang pertama, kami akan memperbaiki atau meningkatkan edukasi kami mengenai saldo pelatihan. Bahwa saldo pelatihan itu harus dihabiskan dan tidak bisa diuangkan, sisa Rp50 saja itu diambil bu Menkeu Sri Mulyani," terangnya.
Dia pun mengomentari soal jawaban responden yang mengatakan tidak ada pelatihan yang cocok. "Really? Karena ada 1.500 jenis pelatihan, tahun 2021 ini kami sudah ada fitur machine learning yang bisa memberikan post recommendation yang sesuai dengan sisa saldo peserta," tandas Denni.
Berdasarkan hasil survei Cyrus Network pula, Denni merespon bahwa pihaknya akan menambahkan investasi lebih banyak di Facebook. Untuk kelas pemasaran lewat media sosial, Instagram memang menempati posisi pertama dan sudah sesuai dengan strategi, disusul dengan Facebook di posisi kedua.
"Kami ingin, dan juga, sudah memperbaiki keterlambatan insentif dengan langkah front loading. Jadi misalnya peserta dijadwalkan dapat insentif di tanggal 25, kami akan berusaha mentransfer di minggu pertama," terangnya.
Hal ini dikarenakan jika transfer insentifnya dicocokkan di tanggal itu, apa saja bisa terjadi. Misal, akun yang dormant sehingga ditutup, pergantian nomor telpon, atau over-limit, dan hal-hal yang bukan dalam kontrol PMO.