IDXChannel - Daya tarik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) semakin membuat banyak pihak untuk berlomba mengembangkan industrinya, tak terkecuali Indonesia.
Diberkahi oleh sumber daya alam (SDA) yang berpotensi menyuplai bahan baku kendaraan listrik, pemerintah terus gencar mendorong investasi untuk industri ini.
Esok pada pada 3 Agustus 2023, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan akan menemui Elon Musk untuk membicarakan kepastian rencana investasi Tesla, produsen mobil listrik miliknya di Indonesia.
"Jadi kita berharap BYD masuk ke kita, Tesla masuk di kita saya ketemu Elon Musk tanggal 3 Agustus 2023," ucap Luhut dalam acara Investor Daily Roundtable pada Senin (31/7/2023).
Tak hanya Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tengah melakukan lawatan ke China untuk melakukan kunjungan kenegaraan pada Kamis (27/7/2023). Kunjungan itu merupakan agenda untuk memperingati 10 tahun kemitraan strategis dan komprehensif antara RI dengan China.
Salah satu agenda kunjungan Jokowi ke China adalah untuk membahas mengenai industri kendaraan listrik (EV) bersama para pengusaha China.
"Ya nanti dalam pertemuan CEO, memang yang berkaitan dengan mobil listrik akan kita bicarakan. Dan biasanya untuk Laut China Selatan, setiap bertemu dengan Presiden Xi, selalu saya singgung," ujarnya.
BYD, kini menjadi raja kendaraan listrik di wilayah Asia Pasifik dan Asia Tenggara. Riset Countepoints menemukan, China mengalami pertumbuhan pesat dan melampaui pesaing mereka di kawasan Asia Tenggara, dengan pangsa pasar meningkat dari 38 persen pada 2022, menjadi hampir 75 persen.
Pada Q1 2023, BYD Group memimpin penjualan kendaraan listrik jenis BEV (Battery Electric Vehicle) di kawasan Asia Tenggara. Tiga grup teratas, yakni BYD, Hozon New Energy dan SAIC Group secara kolektif menyumbang lebih dari 68 persen pasar BEV.
Di pasar PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), Geely Holding Group menempati posisi teratas, diikuti oleh BMW Group, dan Mercedes-Benz Group. (Lihat grafik di bawah ini.)

Pangsa EV yang semakin menarik ini membuat indoensia semakin percaya diri mampu berkiprah dalam industri ini. Terutama untuk mejadi pemasok utama bahan baku pembuat komponen kendaraan listrik, yaitu nikel.
Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), RI merupakan salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
USGS memperkirakan, Indonesia memiliki cadangan nikel sebanyak 21 juta metrik ton pada 2022. Jumlah ini setara dengan milik Australia pada periode tersebut.
Kedua negara, Indonesia dan Australia masing-masing dapat menyumbang 21 persen dari total cadangan nikel global sepanjang tahun lalu.
Di pasar komoditas, harga nikel sepanjang bulan Juli telah mengalami kenaikan sebesar 8 persen. Nikel berjangka naik di atas USD21.000 per ton di tengah rendahnya persediaan dan harapan akan peningkatan permintaan.
China menjadi negara pengimpor utama komoditas ini untuk kebutuhan nasionalnya.