IDXChannel - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku takut melihat stok beras di Bulog saat ini kurang dari 500.000 ton. Dengan jumlah tersebut, harga beras akan sangat mudah dipermainkan para pedagang dan spekulan beras.
Hal tersebut diungkapkan Lutfi ketika rapat kerja dengan Komisi VI DPR, seperti dikutip Rabu (24/3/2021), ketika membahas RUU tentang Pengesahan Comprehensif Economic Partnership Agrement the Republic of Indonesia and the EFTA States.
“Jika saya hitung, stok beras di Bulog 800.000 dikurangi stok beras 2018 sebanyak 270-300 ribu ton. Artinya Bulog hari ini cadangannya bisa di bawah 500.000,” ungkap Lutif.
“Ini yang saya takutkan, karena dengan hanya 500.000 ton, pemerintah bisa dipojokkan oleh pedagang, dan juga oleh spekulan. Kalau harga naik, saya juga yang disalahkan,” tambahnya.
Lutfi berharap Bulog dapat meningkatkan serapan beras di petani, apalagi saat ini petani akan memasuki masa panen raya. Sehingga dengan peningkatan serapan beras, Bulog dapat meningkatkan cadangan beras nasional, sehingga pemerintah tidak perlu impor.
Namun, bila Bulog tidak maksimal menyerap beras petani ketika panen raya, maka salah satu cara agar stok cadangan beras nasional aman, pemerintah akan melakukan impor. Tapi Lutfi berjanji, tidak ada impor beras ketika masa musim panen raya petani.
“Saya janji, tidak ada impor beras ketika panen raya. Selesai,” tutup Lutfi. (RAMA)