Tony menegaskan bahwa kenaikan harga yang dilakukan pemerintah Indonesia seharusnya sudah cukup mengatur aliran BBM bersubsidi. Dia meminta pemerintah tak mempersulit jasa layanan publik untuk tetap melakukan registrasi di MyPertamina.
“Harapannya setelah ada penyusaian harga BBM, seharusnya tidak ada lagi kesulitan mendapatkan BBM. Tapi kenyataan kesulitannya beralih, ketika ingin membeli BBM itu harus melalui aplikasi MyPertamina,” ujarnya.
Kesulitan dalam melakukan pendaftaran di aplikasi MyPertamina memang dirasakan oleh banyak orang. Bahkan, Tony mengungkapkan tidak ada jaminan keamanan data, seperti yang dialaminya sendiri.
“Mengenai keamanan data juga masih diragukan, karena itu terjadi di tempat saya sendiri. Di mana ada SPBU ketika dimasukkan nomor kodenya yang keluar bahwa kendaraan ini seharusnya mengisi Pertalite,” ungkapnya.
“Lalu ada lagi ketika kode QR di scan, ketika kami ingin menggunakannya, ternyata kode QR itu sudah digunakan di tempat lain. Ini yang masih menjadi masalah. Harapannya ini ditiadakan. Jangan sampai kami yang melayani publik masih diberikan kesulitan," ujarnya.