sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengulik Sejarah Saudi Aramco, Perusahaan Raksasa Minyak Dunia di Arab 

Economics editor Ratih Ika Wijayanti
27/04/2022 13:53 WIB
Sejarah Saudi Aramco atau Saudi Arabian Oil Co mendapat perhatian publik.
Mengulik Sejarah Saudi Aramco, Perusahaan Raksasa Minyak Dunia di Arab. (Foto: MNC Media) 
Mengulik Sejarah Saudi Aramco, Perusahaan Raksasa Minyak Dunia di Arab. (Foto: MNC Media) 

Melakukan Pemangkasan Produksi Minyak

Dalam sejarah Saudi Aramco, tercatat adanya pemangkasan produksi minyak besar-besaran pada tahun 2020. Pemangkasan produksi minyak dan gas ini dilakukan setelah adanya serangan drone terhadap dua kilang minyak terbesar yang dijalankan oleh perusahaan Saudi Aramco.  

Serangan tersebut dilakukan oleh pasukan Houthi yang diduga menjatuhkan rudal balistik di dekat kompleks perumahan di Dhahran yang merupakan bagian dari Kawasan milik Aramco. 

Selain itu, pasukan Houthi juga diduga telah melakukan penyerangan pada fasilitas produksi minyak paling penting yang berada di Khurais dan Abqaiq. Hal tersebut menyebabkan lumpuhnya lima persen produksi atau pasokan minyak dunia serta kenaikan harga minyak mentah hingga sebesar 20% yang merupakan rekor tertinggi dalam tiga puluh tahun terakhir.

Saudi Aramco sebelumnya telah mengurangi besaran produksi minyak mentah sebesar 5,7 juta barel per hari atau sekitar setengah dari total produksi minyak dari kerajaan Arab Saudi.

Akibat serangan tersebut, Saudi Aramco menutup lebih dari setengah produksi minyaknya. Hal ini juga berakibat pada melonjaknya harga minyak dunia dalam besaran yang cukup tinggi.

Pemangkasan sebesar 1 juta barel per hari ini dilakukan dengan memompa minyak kurang dari 7,5 juta barel per hari dibandingkan target sebelumnya yang mencapai 8,5 juta barel per hari. Pemangkasan ini berada di bawah perjanjian OPEC. 

Aramco Effect

Sejarah Saudi Aramco tidak terlepas dari Aramco Effect yang melekat pada raksasa perusahaan minyak dunia ini. Aramco Effect merupakan istilah yang merujuk pada pentingnya peranan Arab Saudi pada pergerakan harga minyak dunia. Aramco Effect juga telah menyebabkan kenaikan harga minyak pada tahun 2019 hingga sebesar 15% setelah adanya penurunan dalam 4 minggu terakhir. 

Tahun 2019, penurunan harga minyak yang tajam telah mengurangi laba bersih semester pertama perusahaan sebesar 12% menjadi USD 46,9 miliar. Namun, angka tersebut masih mengalahkan Apple Inc., listed company yang paling menguntungkan di dunia yang mencatatkan pendapatan sebesar USD31,5 miliar. 

Arab Saudi diketahui juga telah menjual saham di Aramco sebesar 1,5% dan sukses meraup lebih dari USD25 miliar sebagai penawaran saham terbesar dalam sepanjang sejarah. Meski demikian, Aramco tetap berkomitmen untuk membayarkan dividennya sebesar USD18,74 miliar dari total dividen sebesar USD75 miliar. 

Untuk mendiversifikasi bisnis minyaknya, Aramco melakukan ekspansi dalam bisnis penyulingan dan petrokimia. Perusahaan menargetkan untuk menaikkan hampir tiga kali lipat produksi kimianya menjadi 34 juta ton per tahun pada tahun 2030 dan meningkatkan kapasitas penyulingan global menjadi 8-10 juta barel per hari dari lebih dari 5 juta barel per hari.

Itulah sejarah Saudi Aramco, perusahaan raksasa minyak dunia yang berhasil dirangkum IDXChannel dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement