IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mendorong penggunaan bahan bakar minyak kelapa sawit pada industri penerbangan dan pelayaran.
Budi Karya menambahkan, saat ini, Indonesia sedang berbicara dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk pembuatan bioavtur (bahan bakar campuran avtur dan kelapa sawit).
"Kita ditargetkan pada 2060 sudah full bioavtur. Oleh karenanya sejak awal dilakukan hilirisasi, saya apresiasi dan kita harus berpikir ke arah situ. Tapi memang tidak hanya di dunia industri, di sektor transportasi kita mengalami banyak tantangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/10/2024).
Lebih lanjut, kata Budi Karya, sejalan dengan upaya penggunaan bioavtur pada industri penerbangan, pada dunia pelayaran telah digunakan biodiesel 30 persen (B30).
Harapannya, ke depan akan digunakan juga B100, sehingga bahan bakar lebih murah dan program tol laut dapat terbantu.
"Kita melakukan suatu pergerakan, di mana pada awal mengumumkan Tol Laut, itu kurang dari lima trayek. Sekarang sudah 39 trayek. Jadi ide Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla kami tindaklanjuti," ujarnya.
"Saudara kita di Timur sangat membutuhkan Tol Laut. Kalau bahan bakarnya lebih murah, pasti lebih baik. Karena Lebih dari 59 persen cost kapal adalah solar," tutur Menhub.
"Jangan sampai sawit yang menjadi tulang punggung kita nanti hanya tinggal nama. Kami sangat yakin di kemudian hari dengan 42 persen lahan milik petani mandiri, kalau dipelihara dengan baik bisa ditingkatkan produksinya dan kita bisa capai target 100 juta ton pada Indonesia Emas," katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla mengatakan, pentingnya hilirisasi sawit karena dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih baik dan tinggi.
“Ada rumusan sederhana bahwa untuk maju kita harus tanam, petik, olah, dan jual. Empat langkah ini harus berjalan. Jangan hanya tiga langkah tanam, petik, jual. Harus ada olahnya,” kata Jusuf Kalla.
(Fiki Ariyanti)