sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menjaga Standar Operasional di 50 Cabang dengan 1 Platform Digital

Economics editor Shifa Nurhaliza Putri
15/12/2025 19:05 WIB
Indonesia memiliki tantangan besar dalam menjaga keseragaman operasional bagi perusahaan dengan banyak cabang seperti ritel, bank, perkebunan, atau logistik.
Menjaga Standar Operasional di 50 Cabang dengan 1 Platform Digital. (Foto: Ilustrasi)
Menjaga Standar Operasional di 50 Cabang dengan 1 Platform Digital. (Foto: Ilustrasi)

Strategi "Central Control, Local Execution" dengan E-commerce B2B

Untuk mengatasi berbagai masalah akibat desentralisasi, perusahaan dapat menerapkan strategi “Central Control, Local Execution” melalui platform E-commerce B2B. Strategi ini memungkinkan kantor pusat untuk mengendalikan proses dan standar pengadaan secara digital, sementara cabang tetap memiliki fleksibilitas untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. 

1. Katalog Terpusat (Approved Catalog/Whitelisting)

Kantor pusat menetapkan daftar produk resmi (SKU) yang boleh dibeli oleh cabang. Melalui sistem ini, cabang tidak dapat membeli barang di luar katalog tersebut, sehingga standar di seluruh wilayah tetap konsisten. 

2. Pemisahan Alur Tagihan & Pengiriman (Bill-To vs Ship-To)

Dalam sistem B2B, tagihan secara otomatis dikirim ke tim keuangan pusat di Jakarta, sementara barang dikirim langsung ke alamat cabang di daerah seperti Medan atau Makassar. Dampaknyam administrasi menjadi lebih efisien, lebih rapi, dan lebih mudah terlacak. 

3. Otorisasi Berjenjang Jarak Jauh (Remote Approval)

Setiap pesanan dari cabang harus disetujui secara digital oleh atasan di HQ atau regional melalui aplikasi/web. Mekanisme ini mencegah pembelian yang tidak sesuai prosedur tanpa memperlambat operasional.

4. Pemerataan Harga Nasional (National Pricing Strategy)

Dengan sistem harga nasional yang transparan, setiap cabang memperoleh harga dasar produk yang sama. Strategi ini menghapus praktik permainan harga dari pemasok lokal dan menciptakan keadilan antar wilayah.

Mengurai Tantangan Logistik ke Pelosok (Last Mile Challenge)

Meskipun strategi digitalisasi pengadaan efektif, tantangan besar tetap muncul pada tahap logistik, terutama untuk cabang di wilayah terpencil. Distribusi barang ke pelosok sering terkendala keterbatasan pemasok lokal dan biaya pengiriman tinggi. Untuk itu, perusahaan perlu memanfaatkan platform yang memiliki jangkauan logistik nasional agar efisiensi pengiriman tetap terjaga.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement