“Mungkin nanti beberapa tahun ke depan kita akan mulai masuk ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMA, kuliah, serta pasca kampus” kata Ahmad.
Tantangan yang dihadapi Kalananti, menurut Ahmad adalah mindset dari para pengguna digital yang masih melihat teknologi sebagai hal yang konsumtif.
“Banyak sekali yang menggunakan aplikasi hanya untuk bermain game, sosial media. Sangat sedikit yang kita melihatnya dari sudut pandang produktif,” ungkap Ahmad lagi.
Kalananti telah membimbing 4.000 murid dan 800 di antaranya aktif setiap bulan dalam program-program pembelajarannya. (TYO/RIBKA)