sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menkes Ungkap Jadwal Pengumuman Transisi Pandemi ke Endemi

Economics editor Raka Dwi Novianto
13/06/2023 15:58 WIB
Transisi pandemi COVID-19 di Indonesia menjadi endemi akan dilakukan dalam waktu yang tepat oleh Presiden Joko Widodo.
Menkes Ungkap Jadwal Pengumuman Transisi Pandemi ke Endemi. (Foto: MNC Media)
Menkes Ungkap Jadwal Pengumuman Transisi Pandemi ke Endemi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Transisi pandemi COVID-19 di Indonesia menjadi endemi akan dilakukan dalam waktu yang tepat oleh Presiden Joko Widodo.

"Nanti presiden umumkan terserah beliau (Jokowi). Tadi baru update dulu ke pak presiden mengenai kondisi pandemi seperti apa sekarang. Negara-negara lain di G20 seperti apa. Asean seperti apa. Kemudian alternatif kebijakan yang mau diambil. Beliau berjanji akan umumkan sendiri dalam waktu yang tepat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Terkait waktu yang tepat tersebut, Budi menyerahkan segala keputusan kepada Presiden Jokowi.

"Nanti. Kita belum bisa tebak-tebakan siapa yang paling tepat. Terserah bapak (Jokowi)," kata Budi.

Budi mengatakan bahwa virus COVID-19 tetap ada dan tidak hilang. Maka masyarakat diminta untuk terbiasa hidup dengan penyakit menular tersebut. Budi pun berharap masyarakat dapat menjaga kesehatannya.

"Jadi kita harus belajar hidup dengan virus ini. Sama halnya dengan kita belajar hidup dengan penyakit menular lainnya misalnya, Malaria, DB, TBC itukan semuanya masih ada. Yang penting yang dilakukan masyarakat adalah masyarakat masih bisa menangani, menjaga kesehatannya sendiri-sendiri," kata Budi.

"Jadi mereka mesti tahu penyakitnya seperti apa, cara menghindari seperti apa, misalnya mencuci tangan kemudian yang merasa nggak sehat pakai masker. Itu bisa dilakukan," tambahnya.

Masyarakat, kata Budi, juga diminta dapat melakukan pengamatan atau surveilans jika mulai timbul gejala COVID-19.

"Dia mesti tahu surveilans nya seperti apa, rapid test antigen sekarang sudah ada, test genomik sudah ada, itu bisa dipakai. Lalu kalau misalnya kita sakit mengukur suhu pakai termometer, kemudian bisa dicatat. Sehingga tahu bagaimana surveilans nya atau cara mendeteksinya," kata Budi.

Pengobatan, lanjutnya, juga menjadi hal penting untuk diperhatikan oleh masyarakat. Dirinya yakin tenaga kesehatan sudah mampu menangani pasien COVID-19 saat ini.

"Dokter-dokter juga sudah tahu jadi, kalo misalnya kita di tes positif lalu dia periksa ke dokter dia sudah tahu. Kalau toh pun sampai masuk RS, RS kita juga sudah siap untuk menanganinya," jelasnya.

Budi juga mengingatkan pentingnya vaksinasi untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat agar dapat mencegah penularan COVID-19.

"Vaksin ini kan perlu diberikan untuk memberikan perlindungan yang pertama bagi orang-orang yang sudah boleh divaksinasi. Nah dulu sebelum pandemi kita baru punya satu perusahaan vaksin. Sekarang kita sudah punya 3 perusahaan vaksin," ungkapnya.

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement