IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan Indonesia bersama sejumlah negara lain sudah melewati masa kritis pandemi Covid-19. Namun demikian, pemerintah terus berupaya counter-cyclical baik dari sisi fiskal maupun moneter untuk mendorong kehidupan masyarakat serta memulihkan perekonomian.
“Menurut saya situasinya sekarang sudah membaik setelah tahun lalu kita menerapkan stimulus fiskal. Kami mampu meminimalisir kerusakan ekonomi karena covid. Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 2,1 persen yang relatif kecil dibandingkan dengan negara Asia lainnya atau bahkan negara-negara G20 dalam hal kontraksi akibat COVID-19 ini,” ujar Sri Mulyani dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/3/2021).
Pada tahun 2021, Indonesia terus berusaha melakukan percepatan pemulihan ekonomi, dimulai pada kuartal ketiga tahun lalu, dan beberapa sektor yang juga pulih dengan sangat cepat. Namun hal tersebut masih berjalan seiring dengan penanggulangan penyebaran pandemi Covid-19 yang selalu menjadi tantangan, walaupun sekarang Indonesia sedang mempercepat program vaksinasi.
“Jadi bagaimana kami akan menangani covid ini, mengelola dan mengendalikan penyebaran covid setelah sempat meningkat, namun sekarang, Covid menurun dalam waktu dekat dan kami berharap dapat mempertahankannya dengan protokol disiplin kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak serta sering mencuci tangan dan juga dengan vaksinasi, maka kita akan dapat mengontrol Covid-19 sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi,” harap Menkeu.
Untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021, OECD baru saja merevisi proyeksi mereka untuk Indonesia, pada tahun 2021 antara 4%-4,9%, hal tersebut seiring dengan proyeksi IMF juga sekitar 4,8%. Proyeksi dari pemerintah sendiri antara 4,5%-5,3%, di mana kontribusi signifikan dari sisi permintaan, pemulihan konsumsi dan ekspor. Selain itu, investasi mulai meningkat dan Pemerintah akan membangun kembali kepercayaan konsumen.